MENGETAHUI
SISWA-SISWI SMK ISLAM AL QUDSIYAH
YANG
BERCITA-CITA MENJADI GURU
Karya Tulis
DiSusun Untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas Bahasa Indonesia
Dan Untuk Melengkapi Syarat Kelulusan
Di SMK Islam Al Qudsiyah
Tahun ajaran 2012-2013
Di Susun oleh:
DEDE HOEROH
YAYASAN
ISLAM AL QUDSIYAH
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN (SMK)
SMK ISLAM AL
QUDSIYAH
JL.Habib,Desa Babakan Jaya RT 15/03 Kec.Parungkuda,
Kab.Sukabumi 43357
Telepon (0266)737369
E-Mail: smkalqudsiyah@yahoo.co.id
Webside: www.alqudsiyah.wordpress.com
LEMBAR
PENGESAHAN
Dengan ini karya tulis yang berjudul:
“MENGETAHUI
SISWA-SISWI SMK ISLAM AL QUDSIYAH
YANG
BERCITA-CITA MENJADI GURU”
Telah di setujui
oleh guru pembimbing
Parungkuda,24
Mei 2013
Pembimbing,
(DedenZaenal
Muttaqien,S.S)
Kepala
Sekolah,
(Ade
miftah,S.Ag.,M.M.)
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mungkin
pembaca sudah tidak asing lagi mendengar kata cita-cita.Pada keseharian kita
sering mendengar sebuah pesan.
“Gantunglah cita-citamu setinggi langit” dan “kejarlah cita-cita mu sampai kenegri cina”.
Hampir semua manusia mempunyai cita-cita pada dirinya.Walau
tidak semua manusia bisa beruntung dan sukses dalam meraih cita-citanya.
Tahukah pembaca alasan
kenapa guru dan orang-orang dewasa selalu membahas tentang cita-cita kepada
anak didiknya?. Sebenarnya dibalik kata cita-cita tersirat makna dan
tujuannya sangat berharga. Mereka
bermaksud untuk membangun mental, niat, dan arah tujuan sang anak. Sekarang pembaca menyadari bahwa dengan
memiliki cita-cita dan keinginan yang kuat, alam bawah sadar kita akan terus
menuntun untuk berjalan ke arah cita-cita tersebut dan membantu kita melawan
segala hambatan yang menghadang.
Memang menjadi suatu keharusan orang
tua atau guru untuk membangun cita-cita sang anak sejak dini. Jangan lupa,
orang tua juga harus mampu menyeseuaikan bakat dan minat anak agar dia senang
mengejar cita-citanya.Dan yang terpenting, orang tua juga harus mampu menjelaskan
apa cita-cita itu kepada anaknya.
Secara garis besar, manfaat mempunyai cita-cita yang kuat sejak dini adalah :Hidup mempunyai jalan atau arah yang jelas Hal ini sudah jelas, dengan mempunyai cita-cita, sang anak akan tahu kemana arah hidup yang akan dia jalani, dan dia pun tahu tujuan dia belajar, menuntut ilmu, bersekolah, dan segala macamnya. Tujuannya yaitu mengejar cita-cita dan berusaha sekuat mungkin untuk mengejar cita-cita tersebut. Dan jika suatu saat nanti ada hal yang mengalihkan pikirannya dan bisa membawanya keluar dari jalur cita-cita, disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menuntun anak kembali ke jalur yang seharusnya.
Secara garis besar, manfaat mempunyai cita-cita yang kuat sejak dini adalah :Hidup mempunyai jalan atau arah yang jelas Hal ini sudah jelas, dengan mempunyai cita-cita, sang anak akan tahu kemana arah hidup yang akan dia jalani, dan dia pun tahu tujuan dia belajar, menuntut ilmu, bersekolah, dan segala macamnya. Tujuannya yaitu mengejar cita-cita dan berusaha sekuat mungkin untuk mengejar cita-cita tersebut. Dan jika suatu saat nanti ada hal yang mengalihkan pikirannya dan bisa membawanya keluar dari jalur cita-cita, disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menuntun anak kembali ke jalur yang seharusnya.
Mental dan
niat semakin terasa dengan adanya cita-cita yang
kuat,mental untuk melawan segala hambatan akan terasa,misalnya melawan rasa
malas, kantuk, dan godaan bermain Game akan teratasi.Terus Belajar dan berlatih cita-cita menjadi sebuah tujuan yang
harus di kejar. Seiring dengan adanya cita-cita yang kuat,anak akan berusaha
meningkatkan kemampuannya agar cita-citanya bisa tercapai.Yaitu dengan belajar
dan berlatih segala hal yang menunjung cita-cita tersebut.
Di
bawah ini Arti cita-cita menurut KBBI
1.
Keinginan (kehendak) yg selalu ada di pikiran,ia berusaha mencapainya untuk menjadi petani yg baik
2.
Tujuan yg sempurna (yg akan dicapai atau dilaksanakan)
untuk mewujudkan nasionalisme kita, kepentingan
pribadi harus dikesampingkan
Namun banyak sekali anak-anak yang putus sekolah
dan mengeluh karena tidak bisa meraih cita-citanya.Banyak faktot dan
alasan,diantaranya karena faktor kemiskinan dan alasannya karena ingin membantu
orangtua ,mencari pengalaman.Tapi banyak juga anak-anak yang mampu dan bisa
bersekolah malah bermalas-malasan.
Suatu
ketika penulis teringat salah seorang
tetangga berkata
“laahhh..buat apa wanita
sekolah,percuma wanita hanya akan kedapur lagi kedapur lagi,lagian presiden
sudah ada”.Penulis
pun menjawab
“ya mudah-mudahan suatu
saat saya akan menjadi presiden”.
Kini sudah banyak anak-anak yang lebih baik bekerja,mengamen
dari pada bersekolah,karena mungkin mereka berpikir.
“sekolah itu cape dan harus mengeluarkan biaya,sedangkan
bekerja memang cape tapi menghasilkan uang”.
Padahal dengan bersekolah kita akan mendapatkan wawasan yang
lebih luas,dengan bersekolah juga kita dapat menggapai cita-cita yang kita
harapkan,misalnya seorang guru.
Guru adalah suatu pekerjaan yang
sangat mulia.Karena dengan adanya guru kita bisa mendapatkan
ilmu,pengetahuan,serta bimbingannya untuk menjadi seseorang yang berguna,bagi
keluarga maupun Negara.
Guru adalah orang yang mengajar di sekolah.Peran guru
dari dulu sampai sekarang tetap sangat diperlukan. Dialah yang membantu manusia
untuk menemukan siapa dirinya, kemana manusia akan pergi dan apa yang harus
manusia lakukan di dunia.
Manusia adalah makhluk lemah, yang dalam perkembangannya
memerlukan bantuan orang lain, sejak lahir sampai meninggal.Orang tua
mendaftarkan anaknya ke sekolah dengan harapan guru dapat mendidiknya menjadi
manusia yang dapat berkembang optimal.Minat, bakat, kemampuan, dan
potensi-potensi yang dimiliki peserta didik tidak akan berkembang secara
optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta
didik secara individu, karena antara satu perserta didik dengan yang lain
memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Mungkin kita masih ingat ketika masih
duduk di kelas I SD,gurulah yang pertama kali membantu memegang pensil untuk
menulis, ia memegang satu persatu tangan siswanya dan membantu menulis secara
benar. Guru pula yang memberi dorongan agar peserta didik berani berbuat benar,
dan membiasakan mereka untuk bertanggungjawab terhadap setiap perbuatannya.
Guru juga bertindak bagai pembantu ketika ada peserta didik yang buang air
kecil, atau muntah di kelas, bahkan ketika ada yang buang air besar di
celana.Gurulah yang menggendong peserta didik ketika jatuh atau berkelahi
dengan temannya, menjadi perawat, dan lain-lain yang sangat menuntut kesabaran,
kreatifitas dan profesionalisme.
Memahami uraian di atas, betapa besar jasa guru dalam
membantu pertumbuhan dan perkembangan para peserta didik. Mereka memiliki peran
dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna
menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan
masyarakat, kemajuan Negara dan bangsa.
Berdasarkan latar belakang di atas,penulis memberi judul
karya tulis ini dengan judul.“MENGETAHUI SISWA SISIWI SMK
ISLAM ALQUDSIYAH YANG BERCITA-CITA
MENJADI GURU“.
1.2
Pembatasan
masalah
Dalam karya tulis ini penulis membatasi
masalah pada hal-hal sebagai berikut:
1)
Berapa banyak siswa-siswi SMK Islam Al qudsiyah yang
bercita-cita menjadi guru
2)
Apa alasan siswa-siswi SMK Islam Al qudsiyah yang
bercita-cita menjadi guru
3)
Sebenarnya sosok guru seperti apa yang di idamkan
siswa-siswi SMK Islam
Al qudsiyah
1.3
Tujuan
Penelitian
Dalam karya tulis ini penulis memiliki
tujuan sebagai berikut:
1)
Mengetahui banyak siswa-siswi SMK Islam Al qudsiyah yang bercita-cita menjadi
guru.
2)
Mengetahui alasan siswa-siswi SMK Islam Al qudsiyah yang
bercita-cita menjadi guru.
3)
Mengetahui sosok guru seperti apa yang di idamkan
siswa-siswi SMK Islam
Al qudsiyah
1.1
Metode
penelitian
Dalam karya tulis ini penulis memiliki
metode penelitian sebagai berikut:
1.
Penyebaran angket
Penyebaran
angket adalah suatu alat pengumpulan data yang di ajukkan pada responden untuk
mendapatkan jawaban
Dalam
penyebaran angket ini penulis membuat pertanyaan berjumlah 5 (lima)
Kepada responden.Responden yang penulis
maksud adalah siswa siswi SMK ISLAM ALQUDSIYAH kelas XII,karena
·
Agar penulis lebih mudah dalam melakukan penelitian
·
Agar penulis mengetahui alasan responden yang
bercita-cita menjadi guru, dan
·
Agar penulis mendapatkan data-data yang diinginkan
2.
Kepustakaan
Kepustakaan
adalah penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis,
termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan.
Dengan cara
mencari bahan-bahan diinternet dan diperpustakaan yang menjadi acuan atau
bacaan dalam menghasilkan atau menyusun tulisan baik berupa artikel, karangan,
buku, dan lain-lain.
1.2
Kegunaan Penelitian
Dalam karya tuilis ini, penulis memiliki kegunaan
penelitian sebagai berikut :
·
Manfaat Bagi Penulis
Untuk menjadi seorang guru memiliki keinginan yang
bersungguh-sungguh untuk menggapai cita-cita nya menjadi guru.
·
Manfaat Bagi Siswa Kelas XII
Mendorong siswa
Kelas XII setelah lulus nanti bisa mempertahankan cita-citanya, walaupun kuliah
sambil bekerja.
·
Manfaat Bagi Sekolah
Mendorong
siswa-siswi Smk Al-qudsiyah Kelas XII setelah lulus nanti untuk kuliah demi
mencapai cita-citanya.
Membimbing
siswa-siswi Smk Al-qudsiyah Kelas XII agar bersungguh-sungguh belajar dan
mencari informasi beasiswa diinternet maupun dari teman-teman.
1.3
Sistematika Penulis
Dalam karya tulis ini, penulis menyusun sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Pembatasan
Masalah
1.3 Tujuan Masalah
1.4 Metode
Penelitian
1.5 Keguanaan
Penelitian
1.6 Sistematika
Penulis
BAB
II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Cita-cita
2.2 Pengertian Guru
2.3 Manfaat
Cita-cita
2.4 Tujuan
Cita-cita
2.5 Peran-peran
Guru
2.6 Beberapa
penyebab cita-cita tidak tercapai
2.7 Suka Duka
Menjadi Guru
Add caption |